Drama Radio - SANGGAR
“DRAMA RADIO”
Disusun sebagai tugas Mata Kuliah Sanggar Bahasa
Dosen Pengampu Sholikhin,M.Pd.
Disusun
oleh,
Kelompok II
Kelompok II
1. Ria
Destiana (15040030)
2. Wike
Dwi Agustin (15040029)
3. Sela
Septiawati ()
4. Epa
Yuli Tamala ()
5. Dian
Pamelia ()
6. Sri
Sumartini ()
PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2017
KATA
PENGANTAR
Assalamuallaikum
Wr. Wb
Puji
dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami mengucapakan terima kasih
kepada dosen mata kuliah Sanggar Bahasa, dosen pengampu Bapak Sholikhin, M.Pd.
dan teman, sahabat yang telah mendukung dalam kelancaran pembuatan makalah ini
serta Orang Tua yang selalu mendoakan, mendukung dan memotivasi.
Adapun
maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok
Mata Kuliah Sanggar Bahasa. Didalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa
masih terdapat kekurangan dan kekeliruan. Untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyusun makalah lain di masa yang
akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat tidak hanya bagi kami tetapi juga
bagi pembaca.
Wassalamuallaikum Wr. Wb
Pringsewu,
20
Oktober 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang...............................................................................................
B.
Rumusan Masalah..........................................................................................
C.
Tujuan dan Manfaat.......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Drama Radio................................................................................
B.
Tujuan Pengelaran Drama Radio...................................................................
C.
Unsur- Unsur Pemgelaran Drama Radio........................................................
D.
Hal- Hal yang perlu di Latih..........................................................................
E.
Contoh Teks Drama Radio............................................................................
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan....................................................................................................
B.
Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam
belajar bahasa Indonesia banyak sekali materi yang dipelajari baik berupa
sastra maupun non sastra. Dalam penjelasan yang akan dijelaskan berikut ini
adalah berupa bagian dari sastra yaitu drama. Drama ini dapat kita saksikan
baik secara langsung maupun lewat televisi. Namun akan lebih seru bila kita
menyaksikan drama secara langsung karena secara langsung lebih bisa menikmati
dan merasakan suasananya. Berbeda lagi jika yang kita bicarakan tentang
pendidikan.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa Pengertian Drama Radio?
2. Apa saja tujuan Pengelaran Drama
Radio?
3. Apasajakah unsur- unsur pengelaran
Drama Radio?
4. Apasaja Hal yang Perlu dilatih dalam
Drama Radio?
5. Bagaimanakah Hasil Praktek dari
Drama Radio?
C. Tujuan dan
Manfaat
Dengan adanya makalah ini kita mendapatkan manfaat
yang tujuannya untuk mengetahui:
1. Pengertian Drama Radio
2. tujuan Pengelaran Drama Radio
3. unsur- unsur pengelaran Drama Radio
4. Hal yang Perlu dilatih dalam Drama
Radio?
5. Hasil Praktek dari Drama Radio?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Drama Radio
Istilah
drama berasal dari bahasa yunani “droomai”
yang berarti berbuat. Pengertian drama adalah pertunjukan cerita atau lakon
kehidupan manusia yang dipentaskan. Drama ialah aksi peniruan yaitu aksi yang
meniru atau mewakilkan perlakuan manusia.
Menurut Aristoteles,
drama ialah peniruan kehidupan, sebuah cermin budaya dan suatu bayangan
kebenaran. Menurut Rahma dalam buku The
American College Dictionary , drama didefinisikan sebagai karangan prosa dan
puisi yang menyajikan dialog, pantomin atau cerita yang mengandungi konflik
untuk dipentaskan. Mengikut Oxford Dictionary, drama sebagai komposisi prosa
boleh disesuaikan untuk disaksikan di atas pentas yang ceritanya disampaikan
melalui dialog dan aksi, dan dipersembahkan dengan bantuan gerak, kostum dan latar
hiasan seperti kehidupan yang sebenarnya.
Drama Radio
adalah dramatisasi, murni akustik kinerja , disiarkan di radio atau diterbitkan pada media audio (kaset atau CD). Dengan
tidak adanya komponen visual, radio drama tergantung pada, musik dan efek suara dialog untuk membantu
pendengar membayangkan karakter dan cerita. Ini merupakan pendengaran pada dimensi
fisik tapi sama kuat sebagai kekuatan visual dalam dimensi psikologis. Drama
ini tidak bisa tonton secara langsung, tetapi hanya bisa didengar oleh
penikmat.
Drama
radio adalah drama yang ditayangkan atau dipentaskan melalui radio. Drama radio
mementingkan dialog yang diucapkan melalui media radio. Drama radio biasanya
direkam melalui kaset. Misalnya, selingan music, sound effect, dan jenis suara.
Adegan dan babak dalam drama radio dapat diganti sebanyak mungkin karena tidak
perlu menyiapkan pergantian dekor. Misalnya sahur sepuh.
Jadi, Kesimpulannya Drama Radio adalah drama yang disiarkan di radio melalui media audio visual.
Jadi, Kesimpulannya Drama Radio adalah drama yang disiarkan di radio melalui media audio visual.
B.
Tujuan dan Manfaat Pengelaran Drama
Radio
Tujuannya
antara lain yaitu:
1. Untuk membahagiakan sekaligus
menghibur intruksi untuk para penonton.
2. Memperoleh suatu pengetahuan,
pengalaman, pengetahuan seni keindahan.
3. Untuk menghibur santai dan
pengalaman mengenai estetika.
Manfaatnya antara lain yaitu:
1. Membentuk kersa sama yang baik dalam
sebuah pergaulan sosial.
2. Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk melahirkan daya kreasi bagian setiap orang.
3. Mengembangkan emosi yang sehat untuk
pada anak-anak agar dapat melahirkan daya kreasi.
4. Dapat menghilangkan rasa malu,
gugup, takut yang terdapat pada didri seseorang.
5. Mengembangkan sifat dan sikap
percaya diri untuk tampil didepan orang banyak.
6. Mengharagai pendapat dan pikiran
seseorang dengan cara baik.
C.
Unsur- Unsur Pergelaran Drama Radio
1. Tema
Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang
suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu didalam suatu drama. Tema dalam
drama dikembangkan melalui alur, tokoh-tokoh dan perwatakan yang memungkinkan
adanya konflik, dan ditulis dalam bentuk dialog. Tema yang biasanya diangkat
dalam drama adalah masalah percintaan, kritik sosial, kemiskinan, kesenjangan
sosial, penindasan, ketuhanan, keluarga yang retak, patriotisme, dan renungan
hidup.
2. Alur
Alur adalah struktur rangkaian kejadian-kejadian dalam
sebuah cerita dalam drama yang disusun secara kronologis atau rangkaian cerita
sejak awal hingga akhir. Alur mengatur bagaimana tindakan-tindakan yang
terdapat dalam cerita saling berkaitan satu sama lain.
Dalam alur sebuah naskah drama bukan permasalahan
maju-mundurnya sebuah cerita seperti yang dimaksudkan dalam karangan prosa,
tetapi alur yang membimbing cerita dari awal hingga tuntas. Dimulai dengan
pemaparan (perkenalan awal tokoh dan penokohan), adanya masalah (konflik),
konflikasi (masalah baru), krisis (pertentangan mencapai titik puncak-klimak
sampai dengan (antiklimaks), resolusi (pemecahan masalah), dan ditutup dengan
ending (keputusan). Ada pula yang menggambarkan alur dalam sebah naskah drama
itu pemaparan-masalah-pemecahan masalah atau resolusi-keputusan.
3. Tokoh
Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam suatu
drama sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita. Dalam sebuah cerita
drama terdiri dari toko utama yaitu sebagai pelaku utama. Tokoh pembantu, yang
biasanya berperan sebagai figuran.
Tokoh
dalam drama diklasifikasikan menjadi:
1) Berdasarkan sifatnya, tokoh
diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Tokoh protagonist yaitu tokoh utama yang mendukung cerita.
a. Tokoh protagonist yaitu tokoh utama yang mendukung cerita.
b.
Tokoh antagonis yaitu tokoh penentang cerita. Biasanya ada seorang tokoh utama
yang menetang cerita.
c.
Tokoh tritagonis yaitu tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonist maupun
tokoh antagonis.
2) Berdasarkan peranannya, tokoh diklasifikasikan sebagai
berikut:
a. Tokoh sentral yaitu tokoh yang
paling menentukan dalam drama. Tokoh sentral merupakan penyebab terjadinya
konflik. Tokoh sentral meliputi tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
b. Tokoh utama yaitu tokoh pendukung
atau penentang tokoh sentral. Dapat juga sebagai perantara tokoh sentral atau
dalam hal ini adalah tokoh tritagonis.
c. Tokoh pembantu tokoh-tokoh yang
memegang peran pelengkap atau tambahan dalam mata rangkai cerita. Kehadiran
tokoh pembantu ini menurut kebutuhan cerita saja. Jadi tidak semua drama
menampilkan kehadiran tokoh pembantu.
4. Watak
Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh dalam
sebuah cerita drama. Watak protagonis adalah salah satu jenis watak dan
protagonis adalah berwatak baik. Sedangkan watak antagonis merupakan watak yang
jahat.
5. Latar
Latar adalah keterangan mengenai ruang, waktu serta suasana
terjadinya peristiwa-peristiwa didalam suatu karya sastra. Pengertian lainnya
adalah unsur intrinsik pada karya sastra yang meliputi ruang, waktu serta
suasana yang terjadi pada suatu peristiwa didalam sebuah cerita drama. Setting
atau tempat kejadian cerita sering disebut juga latar cerita. Setting meliputi
tiga dimensi:
1) Setting tempat
Setting tempat adalah tempat terjadinya cerita dalam drama.
Setting tempat tidak dapat berdiri sendiri. Setting tempat berhubungan dengan
setting ruang dan waktu.
2) Setting waktu
Setting waktu adalah waktu atau zaman atau periode sejarah
terjadinya cerita dalam drama. Setting waktu juga terjadi di waktu pagi, siang,
sore, atau malam.
3) Setting ruang
Setting ruang juga dapat berarti ruang dalam rumah atau
latar rumah, hiasan, warna, dan peralatan dalam ruang akan memberi corak
tersendiri dalam drama yang dipentaskan. Misalnya di ruang tamu keluarga modern
yang kaya akan berbeda dengan ruang tamu keluarga tradisional yang miskin.
6. Amanat
Amanat adalah pesan adab yang disampaikan penulis kepada
penonton berupa nilai- nilai luhur yang dapat dijadikan pola atau teladan.
Penyampaian pesan selalu didasarkan tema dan tujuan yang telah ditetapkan
penulis pada dikala menyusun rancangan cerita drama. Dalam sebuah amanat bisa
disampaikan dengan melalui peran para tokoh. Amanat bersifat kias subjektif dan
umum sedangkan tema bersifat lugas, objektif, dan khusus. Amanat sebuah drama
akan lebih mudah ditafsirkan, jika drama itu dipentaaskan. Amanat biasanya
memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Amanat drama selalu berhubungan
dengan tema drama.
D.
Contoh Naskah Drama Radio
Kisah Sial Di Malam Minggu
(Karya
kelompok Warrior FM D3 Penyiaran 2006 FISIF UI)
NARATOR : Suasana
malam minggu di taman lawang. Tampak beberapa waria Sedang berdiri
di pinggir jalan. Menunggu kedatangan pria hidung belang.
SFX : SUASANA
MALAM, BUNYI JANGKRIK (FADE UNDER)
MERRY : Aduh Betty…! malem ini sepi banget
ya??? Nggak ada yang cucok gimana gitu…
BETTY : Iya nih
Merry, tumben. Perasaan eike kemaren bisa sampe lima brondong deh. Ngantri di
sindang. Uh, sebel…
SFX : SUARA MOBIL
DATANG (FADE UNDER)
BETTY : Eh Merry, ada pasien tuh
MERRY : Wow, boleh tuh.. eh Betty, kita
cegat yuk!
SFX : SUARA REM MOBIL (FADE OUT)
MUSIK : ROMANTIS (FADE UNDER)
MERRY : Hai cowok… godain kita dong,
kita-kita lagi pada kosong nih..
PRIA : Iiih, ngapain amat? Mending gue
ngejablay sekalian. Ogah banget sama lo, cuma setengah-setengah!
BETTY : Eh, enak aja!
Siapa bilang kita setengah-setengah?? Kita 60-40 tau!
PRIA : Mau
setengah-setengah kek, mau 60-40 kek! Gue lebih demen sama yang 100% asli
tulen! Ogah ah, najis lo!
MUSIC : ROMANTIS
(FADE OUT)
SFX : SUARA
MOBIL MELAJU (FADE OUT)
MERRY : (DENGAN SUARA PRIA – MARAH) Woi!
Jangan kabur lo!
BETTY : Ya ampyun
Merry, jangan sikap dong, kita kan lagi cari duit. Ntar kalo pada kabur gimana?
MERRY : Sorry bo, eike lupa! Abisnya eike
kesel sih, emosi jiwa! Jutek banget tu lekong, kasar!
SFX : SUARA
SIRINE DARI KEJAUHAN
BETTY : Tunggu tunggu
Merry, lo denger suara itu nggak?
MERRY : Suara apaan sih, Betty?
SFX : SUARA SIRINE SEMAKIN
MENDEKAT (FADE IN – OUT)
BETTY : Duh, Merry.. kuping lo
korslet ya? Itu suara sirine tau!
MERRY : Masa sih??
SFX : SUARA
REM MOBIL, PINTU DIBUKA
BETY &
Mery: (DENGAN SUARA COWOK – BERTERIAK) Waaaa…!!!
Tramtiiiiiib……!!! Laaaaarriiiiiii……!!!!
PETUGAS : (BERTERIAK)
Hei kau! Jangan lari kau!!!
MERRY : Ya ampyun
bapak trantib, jangan gila dong.. orang ditangkep masa eike nggak lari sih??
SFX : SUARA
KONYOL
NARATOR : Itu lah kisah
sial Merry dan Betty di malam minggu. Simak kelanjutan ceritanya di hari dan
waktu yang sama. Yang pasti hanya di 102,5 Warrior FM.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Drama Radio adalah drama yang disiarkan di radio melalui
media audio visual. Dalam suatu
pergelaran drama radio memilik tujuan serta manfaat diantaranya yaitu:
1. Untuk membahagiakan sekaligus
menghibur intruksi untuk para penonton.
2. Memperoleh suatu pengetahuan,
pengalaman, pengetahuan seni keindahan.
B.
Saran
Demikianlah
makalah yang kami buat, semoga apa yang kami sampaikan dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya. Dan kami sadar
pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kesalahan,
untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan makalah selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar