TELAAH BUKU TEKS KEBAHASAAN


LAPORAN
TELAAH BUKU TEKS
“ TELAAH BUKU TEKS KEBAHASAAN ”
Diampu oleh Dwi Fitriani, M.Pd.









Disusun Oleh,
Kelompok  I
Kelas   IV A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2017


DAFTAR NAMA KELOMPOK


No.

NAMA

NPM

Paraf

1




2




3




4




5




6














IDENTITAS BUKU TEKS


1.      Judul Buku                              : Morfologi Bahasa Indonesia
2.      Pengarang                               : Abdul Chaer
3.      Cetakan                                   : Pertama
4.      Tahun Terbit                            : 2008
5.      Tempat Penerbit                      : Jakarta
6.      Penerbit                                   : PT RINEKA CIPTA
7.      Ditujukan Kepada                   : Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra
8.      Tebal Buku                              : xii,259 halaman














HASIL ANALISIS BUKU TEKS :MORFOLOGI”
BERDASARKAN DASAR PENYUSUNAN BUKU TEKS

1.      PENDEKATAN
Satuan gramatikal atau “grammatical units” dalam buku morfologi karangan Abdul Chaer itu dianalisis berdasarkan ciri-ciri formal yang ada dalam bahasa Indonesia. Satuan kata misalnya, ditentukan dengan pembentukan kata. mengenai proses afiksasi, reduplikasi, komposisi, konversi, dan akronimisasi, serta proses penyerapan dari bahasa asing. Yang termasuk dalam tataran morfologi. Di sini pun, proses afiksasi, reduplikasi, komposisi, konversi, dan akronimisasi, serta proses penyerapan dari bahasa asing digunakan sebagai dasar analisis.

Di sini kita lihat bahwa makna gramatikal sebuah bentuk “mencerminkan” bentuk dasarnya ( atau dari mana bentuk tersebut diturunkan). Kalau pelajar bermakna “orang yang belajar”, pengajar bermakna “orang yang mengajar”, maka pembaca bermakna “orang yang membaca”, dan penulis bermakna “orang yang menulis”. Namun, tidak semua dasar dapat mengalami semua proses pembentukan itu. Misalnya dasar beli  dan baca dapat berproses dengan prefiks  me-, tetapi tidak dapat prefiks ber-. Sebalikya dasar tani  dan jalan dapat berproses pada prefiks ber-, tetapi tidak dapat menggunakan prefiks me-. Tampaknya dapat tidaknya sebuah dasar berproses dengan sebuah afiks sangat tergantung pada komponen makna yang dimiliki oleh dasar itu. Setiap proses morfologi akan “melahirkan” makna gramatikal. Dalam hal ini juga, makna gramatikal apa yang “dilahirkan” dalam suatu proses morfologi juga akan berkaitan dengan komponen makna yang dimiliki oleh dasar itu. Berdasarkan cara penganalisisan satuan-satuan gramatik di atas, yang semuanya didasarkan kepada proses pembentukan kata, dapat disimpulkan bahwa buku teks morfologi karangan abdul chaer itu menggunakan pendekatan proses.

2.      TUJUAN
Menurut Bloom membagi tujuan pengajaran atas tiga ranah (domain), yakni ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ranah kognitif berkaitan dengan pengetahuan bersifat teoritis. Ranah afektif berkaitan dengan sikap yang mungkin membentuk atau mempengaruhi kepribadian. Ranah psikomotorik berkaitan dengan keterampilan mengerjakan, melakukan, atau mempraktikan sesuatu.

Dari daftar isi buku morfologi karangan Abdul chaer, ada sebelas butir yang dibicarakan yakni:
a.       MORFOLOGI
b.      MORFEM
1) Identifikasi morfem
2) Alomorf dan morf
3) Jenis mrfem
4) Morfem dasar
5) Tentang morfemr afiks
c.       PROSES MORFOLOGI
1) Bentuk dasar
2) Pembentukan kata
3) Hasil proses pembentukan
4) Makna gramatikal
5) Tahap pembentukan
6) Bentuk inflektif dan derivativ
7) Produktivitas proses
d.      MORFOFONEMIK
1) Jenis perubahan
2) Morfofonemik dalam pembentukan kata bahasa Indonesia
3) Bentuk bernasal dan tak bernasal
e.       KLASIFIKASI KATA KELAS TERBUKA
1) kriteria klasifikasi
2) Nomina
3) Verba
4) Ajektifa
f.       KLASIFIKASI KATA KELAS TERTUTUP
1) Aderbia
2) Pronominal
3) Numeralia
4) Preposisi
5) KonjungsI
6) Artikulasi
7) Interjeksi
8) Partikel
g.      AFIKSASI: PEMBENTUKAN VERBA
1)   Verba berprefiks ber
2)   Verba berkonfiks dan berklofiks ber-an
3)   Verba berklofiks ber-kan
4)   Verba bersufiks –kan
5)   Verba bersufiks –i
6)   Verba berprefiks per-
7)   Verba berkonfiks per-kan
8)   Verbaberkonfiks per-i
9)   Verbaberprefiks me-
10) Verba berprefiks di-
11) Verba berprefiks ter-
12) Verba berprefiks ke-
13) Verba berkonfiks ber-an
h.      AFIKSASI: PEMBENTUKAN NOMINA
1)   Nomina berprefiks ke-
2)   Nomina berkonfliks ke-an
3)   Nomina berprefiks pe-
4)   Nomina berkonfliks pe-an
5)   Nomina berkonfliks per-an
6)   Nomina bersufiks –an
7)   Nomina bersufiks –nya
8)   Nomina berprefiks ter-
9)   Nomina berinfiks –el-,-em-,dan –er-.
10) Bentuk nomina bersufiks asing
i.        AFIKSASI: PEMBENTUKAN AJEKTIFA
1) Dasar ajektifa berafiks asli Indonesia
2) Pembentukan ajektiva dengan “afiks” serapan
j.        REDUPLIKASI
1) Reduplikasi fonologis
2) Reduplikasi sintaksis
3) Reduplikasi semantic
4) Reduplikasi morfologis
5) Reduplikasi dasar nomina
6) Reduplikasi dasar verba
7) Reduplikasi dasar ajektifa
8) Reduplikasi kelas tertutup
k.      KOMPOSISI
1) Komposisi nominal
2) Komposisi verbal
3) Komposisi ajektiva
l.        KONVERSI, ARONIMISASI DAN PENYERAPAN
1) Proses konversi
2) Akronimisasi
3) Penyerapan
Dengan memperhatikan butir-butir yang dibicarakan pada buku morfologi karangan Abdul Chaer tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa pembicara berkisar pada tataran gramatik. Pembicaraan dimulai dengan masalah morfem, diikuti berturut-turut dengan  uraian tentang proses afiksasi, reduplikasi, komposisi, konversi, dan akronimisasi, serta proses penyerapan
Bila materi yang diuraikan dikaitkan dengan tujuan pengajaran diatas, tujuan penyampaian materi mengarah kepada ranah kognitif. Ranah kognitif bersifat teoritis, ilmiah. Kesimpulannya, tujuan (pengajaran) melalui buku teks morfologi karangan abdul chaer adalah bersifat kognitif atau pengetahuan.



3.      BAHAN PENGAJARAN
Bahan pengajaran yang disajikan buku teks morfologi karangan abdul chaer sudah kita bicarakan secara taklangsung dalam butir tujuan.bahan ini berupa tataran gramatik dalam proses morfologi.
a.       MORFOLOGI
b.      MORFEM
a)      Identifikasi morfem
b)      Alomorf dan morf
c)      Jenis mrfem
d)     Morfem dasar
e)      Tentang morfemr afiks
c.       PROSES MORFOLOGI
a)      Bentuk dasar
b)      Pembentukan kata
c)      Hasil proses pembentukan
d)     Makna gramatikal
e)      Tahap pembentukan
f)       Bentuk inflektif dan derivativ
g)      Produktivitas proses
d.      MORFOFONEMIK
a)      Jenis perubahan
b)      Morfofonemik dalam pembentukan kata bahasa Indonesia
a.       Prefiksasi ber-
b.      Prefiksasi me-
c.       Prefiksasi pe- dan konfiksasi pe-an
d.      Prefiksasi per- dan konfiksasi per-an
e.       Sufiksasi –an
f.       Prefiksasi ter-
c)      Bentuk bernasal dan tak bernasal
a.       Kaitan dengan tipe verba
b.      Kaitan dengan upaya pembentukan istilah
c.       Kaitan dengan upaya semantik
e.       KLASIFIKASI KATA (1)  KELAS TERBUKA
a)      kriteria klasifikasi
b)      Nomina
c)      Verba
d)     Ajektifa
f.       KLASIFIKASI KATA (2) KELAS TERTUTUP
a)      Aderbia
b)      Pronominal
c)      Numeralia
d)     Preposisi
e)      Konjungsi
f)       Artikulasi
g)      Interjeksi
h)      Partikel
g.      AFIKSASI: PEMBENTUKAN VERBA
a)      Verba Berprefiks ber
b)      Verba Berkonfiks dan Berklofiks ber-an
c)      Verba Berklofiks ber-kan
d)     Verba Bersufiks –kan
e)      Verba Bersufiks –i
f)       Verba Berprefiks per-
g)      Verba Berkonfiks per-kan
h)      Verba Berkonfiks per-i
i)        Verba Berprefiks me-
j)        Verba Berprefiks di-
k)      Verba  Berprefiks ter-
l)        Verba Berprefiks ke-
m)    Verba Berkonfiks ber-an

h.      AFIKSASI: PEMBENTUKAN NOMINA
a)      Nomina berprefiks ke-
b)      Nomina berkonfliks ke-an
c)      Nomina berprefiks pe-
d)     Nomina berkonfliks pe-an
e)      Nomina berkonfliks per-an
f)       Nomina bersufiks –an
g)      Nomina bersufiks –nya
h)      Nomina berprefiks ter-
i)        Nomina berinfiks –el-,-em-,dan –er-.
j)        Bentuk nomina bersufiks asing
i.        AFIKSASI: PEMBENTUKAN AJEKTIFA
a)      Dasar ajektifa berafiks asli IndonesiaDasar adjektiva berprefiks pe-
b)      Dasar adjektiva berprefiks se-
c)      Dasar adjektiva bersufika –an
d)     Dasar adjektiva berprefiks ter-
e)      Dasar adjektiva berkonfiks ke-an
f)       Dasar adjektiva berafiks me-kan
g)      Dasar adjektiva berafiks me-i
h)      Dasar lain berkomponen makna (+ keadaan)
i)        Pembentukan ajektiva dengan “afiks” serapan
j.        REDUPLIKASI
a)      Reduplikasi fonologis
b)      Reduplikasi sintaksis
c)      Reduplikasi semantic
d)     Reduplikasi morfologi
e)      Pengulangan akar
f)       Pengulangan dasar berafiks
g)      Reduplikasi kompositum
h)      Reduplikasi dasar nomina
i)        Reduplikasi dasar verba
j)        Reduplikasi dasar ajektifa
k)      Reduplikasi kelas tertutup
k.      KOMPOSISI
a)      Komposisi Nominal
a.       Komposisi nominal bermakna gramatikal
b.      Komposisi nominal bermakna idiomatical
c.       Komposisi nominal metaforis
d.      Komposisi nominal nama dan istilah
e.       Komposisi nominal dengan Adverbial
b)      Komposisi verbal
a.       Komposisi verbal bermakna gramatikal
b.      Komposisi nominal bermakna idiomatical
c.       Komposisi nominal dengan Adverbia
c)      Komposisi ajektiva
a.       Komposisi Ajektiva Bermakna Gramatikal
b.      Komposisi Ajektiva Bermakna Idiomatikal
c.       Komposisi Ajektival Dan Adverbia
l.        Konversi, Aronimisasi Dan Penyerapan
a)      Proses konversi
b)      Akronimisasi
c)      Penyerapan
Jadi, bahan yang ada didalam buku morfologi sudah layak dipakai karena dapat memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh mahasiswa untuk menambahkan pengetahuan tentang morfologi atau seluk beluk kata dalam proses pembentukan kata.
4.      PROGRAM
Program yang dipakai dalam buku ini yaitu untuk;
1) Kelas                       : Perguruan Tinggi
2) Semester                 : III
3) Jam Pelajaran          : 2 sks

5.      METODE
Cara penyampaian bahan, sebagaimana kebanyakan buku-buku pelajaran lainnya, sangat terbatas.dari sebelas metode pengajaran bahasa yang terdapat dan dianjurkan dalam GBPP- kurikulum 1984, ada lima metode yang digunakan antara lain: ceramah, penjelasan (informasi), penugasan, kerja kelompok dan diskusi.  Setelah menjelaskan konsep, memberikan penugasan, membentuk anggota kerja kelompok, dan memberikan tugas diskusi , lalu diikuti dengan mengetengahkan sejumlah contoh yang relevan. Hal ini berlaku dalam membicarakan setiap butir yang terdapat dalam duabelas bab buku teks morfologi karangan abdul chaer.

6.      SARANA DAN SUMBER
Sarana dan sumber mata pelajaran berfungsi sebagai media untuk memperjelas bahan yang disampaikan.jumlahnya ada bermacam-macam mulai dari yang sederhana sampai kepada yang paling modern dan rumit. Dalam buku morfologi karangan abdul chaer media pengajaran yang digunakan adalah table tang terdapat pada halaman 16, 115, 116, 128, 134 dan 142.

7.      EVALUASI/ PENILAIAN
Dalam buku tersebut, tidak ada tugas-tugas, pelatihan, atau pertanyaan yang harus dikerjakan pembaca setelah membaca bagian demi bagian atau bab demi bab. Ini berarti penilaian terhadapa hasil belajar mahasiswa atau pembaca tidak berlangsung. Dengan kata lain, evaluasi dalam buku teks morfologi karangan abdul chaer tidak ada.

8.      BAHASA
Buku teks yang baik biasanya tertulis dalam bahasa yang baik dan benar, bahasanya sesuai dengan kemampuan para pembacanya. Salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh buku teks ialah bersifat komunikatif, mudah dicerna, mudah ditangkap, mudah dimengerti isinya. Dari segi bahasa, buku teks morfologi dijamin baik. Ditulis daam kalimat-kalimat teratur rapi, pemakaian tanda baca tepat, ragam bahasa yang cocok bagi mahasiswa dan secara keseluruhan buku itu sangat komunikatif. Satu-satunya yang sering menjadi gangguan dalam membaca buku itu ialah daftar singkatan yang disajikan pada halaman v,vi,vii, viii,ix,x,xi,dan xii. Pembaca biasanya malas menghapal singkatan itu sebelum membaca buku. Akibatnya, pembaca sering terganggu oleh singkatan itu disaat ia asyik membaca buku.

PENILAIAN BUKU TEKS

1.      Sudut Pandang
Buku teks harus mempunyai landasan, prinsip dan sudut pandang tertentu yang melandasi buku teks secara keseluruhan. Sudut pandang ini dapat berupa teori dan bahasa. Dalam pendekatan proses ini pengarang mencoba membicarakan pembentukan kata- kata bahasa indonesia melalui proses afiksasi, reduplikasi, komposisi, konversi dan akronimisasi serta proses penyerapan bahasa asing.
2.      Kejelasan Konsep
Konsep- konsep yang digunakan dalam suatu buku teks harus jelas dan tandas. Keremangan- keremangan dan keamanan  perlu dihindari agar siswa atau membaca juga jelas, pengertian, pemahaman dan penangkapan. Dalam morfologi memiliki konsep bahwa setiap morfologi akan melahirkan makna gramatikal. Konsep bahwa dapat tidaknya sebuah dasar diberi proses morfologi tertentu tergantung pada komponen makna yang dimiliki dasar tersebut dan konsep bahwa makna gramatikal yang lahir dari proses morfologi juga tergantung pada komponen makna yang dimiliki sebuah bentuk dasar digunakan untuk melihat bagaimana proses pembentukan kata dalam bahasa indonesia. Jadi dalam buku teks ini konsep tentang morfologi sangat jelas dipaparkan oleh pengarah dengan bahasa yang mudah ditangkap oleh mahasiswa.
3.      Relevan dengan Kurikulum
Buku teks ditulis untuk digunakan disekolah. Sekolah mempunyai kurikulum. Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain bahwa buku teks harus relevan dengan kurikulum yang berlaku.
4.      Buku Teks itu haruslah menarik minat anak- anak
Buku teks morfologi ditulis untuk peserta didik ditingkat keguruan yaitu mahasiswa. Karena dalam peguruan tinggi kata kuliah morfologi sangat diperlukan begitu juga dengan referensi dan buku yang diberikan oleh dosen salah satunya morfologi yang ditulis oleh Abdul Chaer. Kesesuaian buku teks dengan mata kuliah yang diajarkan maka tinggi daya penarik buku teks tersebut, karena isi yang terdapat dalam buku teks sangat diperlukan oleh mahasiswa.
5.      Menumbuhkan Motivasi
Buku teks yang baik ialah buku teks yang dapat membuat pembacanya, ingin, mau, senang mengerjakan apa yang diinstruksikan dalam buku tersebut. Apalagi bila buku teks tersebut dapat mengajak siswa kearah penumbuhan motivasi instrinsik seperti halnya buku teks morfologi yang ditulis oleh Abdul Chaer dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa karena buku teks ini membicarakan pembentukan kata- kata bahasa indonesia melalui proses afiksasi, reduplikasi, komposisi, konversi dan akronimsasi serta proses penyerapan bahasa asing. Selain halnya menambah pengetahuan tentang seluk beluk kata, mahasiswapun dapat termotivasi untuk dapat menerapkannya dikehidupan sehari- hari.
6.      Ilustrasi
Buku teks morfologi bahasa indonesia disertai dengan ilustatif yang menarik seperti bagan dan tabel. Dengan bagan dan tabel tersebut tentu bisa lebih memperjelas materi yang dibahas dalam buku tersebut dan mempermudah mahasiswa untuk mempelajarinya. Dalam buku teks morfologi ini menggunakan ilustrasi yang menarik dan mudah dimengerti minat mahasiswa untuk membaca buku teks ini sangat tinggi karena ilustrasi yang digunakan mudah dipahami oleh mahasiswa. Contoh dalam pengafiksasian infiks imbuhan ditengah- tengah kata yaitu kata Seruling.
7.      Buku Teks harus dimengerti
Buku teks tersebut menggunakan bahasa yang sesuai dengan bahasa tingkat mahasiswa, kalimat-kalimatnya efektif, tidak bermakna ganda,kata-kata yang digunakan sederhana sopan dan menarik.
Buku teks morfologi ini benar- benar mempertimbangkan aspek- aspek linguistiknya sehingga sesuai dengan kemampuan mahasiswa yang memakainya. Aspek linguistiknya yaitu:
a)      Bahasa yang digunakan penulis sesuai dengan bahasa mahasiswa
b)      Kalimat- kalimatnya efektif
c)      Terhindar dari makna ganda
d)     Sederhana dan mudah dimengerti
e)      Sopan dan menarik
8.      Menunjang Mata Kuliah Lain
Mahasiswa tidak bisa mengambil mata kuliah lain seperti sintaksis dan semantik jika belum lulus dalam mata kuliah morfologi Bahasa Indonesia. Buku teks morfologi mengenai seluk beluk kata disamping menunjang mata kuliah morfologi tetapi juga menunjang mata kuliah lain seperti linguistik umum, fonologi, dan sintaksis.
9.      Menstimulasi Aktivitas Siswa
Buku teks yang baik ialah buku teks yang merancang, menantang dan menggiatkan aktivitas siswa, seperti halnya buku teks morfologi yang ditulis oelh Abdul Chaer yang merangsang dan menantang mahasiswa agar untuk terus mempelajari seluk beluk kata serta menerapkannya pada saat penyusunan skripsi.
10.  Kejelasan Konsep
Konsep dalam buku teks morfologi ini yang digunakan penulis sudah jelas tidak membingungkan mahasiswa dalam yang membacanya karena pengertian yang cukup jelas, pemahaman dan penangkapannya.
11.  Menghargai perbedaan individu
Buku teks tersebut tidak membeda-bedakan perbedaan individu karena dalam dalam buku teks tersebut hanya membahas tentang materi-materi dalam morfologi.
12.  Memantapkan nilai-nilai
Buku teks tersebut tidak memantapkan nilai-nilai yang berlaku didalam masyarakat tetepi buku teks ini hanya membahas tentang bagaimana pembentukan kata secara umum yang digunakan didalam masyarakat.




DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: RINEKA CIPTA
Tarigan,Hendri Guntur dan Djago Tarigan. 2009. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung: ANGKASA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKS MC ACARA DRAMA

ANALISIS UNSUR SEBUAH PUISI

Makalah Presuposisi (Praanggapan) PRAGMATIK