HASIL ANALISIS NILAI- NILAI YANG TERKANDUNG DALAM FILM SEPATU DAHLAN
MATERI PEMBAHASAN KELOMPOK
MATA KULIAH SASTRA PERBANDINGAN DAN
KRITIK SASTRA
ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN
EKSTRINSIK FILM “Sepatu Dahlan”
Dosen Pengampu: Dra. Lisdwiana
Kurniati,M.Pd.
NIP: 196304241989032001
Disusun Oleh
Kelompok V
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN
2018
KATA
PENGANTAR
Assalamuallaikum
Wr.Wb.
Puji
dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa kami mengucapakan terima kasih kepada dosen pembimbing
mata kuliah Ibu Dra. Lisdwiana Kurniati,
M.Pd. dan pihak-pihak lain yang telah mendukung dalam kelancaran pembuatan
makalah ini. Adapun maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sastra Perbandingan dan Kritik Sastra.
Didalam
makalah ini kami akan membahas unsur serta nilai- nilai yang terdapat dalam
film Sepatu Dahlan. Didalam
penyusunan laporan ini kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan
kesalahan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca untuk menyusun laporan lain dikesempatan yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat, tidak hanya bagi kami
tetapi juga bagi pembaca.
Wassallamualikum
Wr.Wb.
Pringsewu,
05 November 2018
Kelompok
V
|
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA
PENGANTAR...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Pengertian
Unsur Instrinsik...................................................................................
B. Pengertian
Unsur Ekstrinsi....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Hasil
Analisis Unsur Intrinsik...............................................................................
B. Hasil
Analisis Unsur Ekstrinsik ............................................................................
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan............................................................................................................
B.
Saran......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Sinopsis
2. Teks
Naskah Film
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Pengertian
Unsur Intrinsik “Sepatu Dahlan”
Unsur instrinsik adalah unsur yang terkandung dalam
karya sastra itu sendiri.
1. Tema
Tema
adalah inti yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada orang-orang yang
menikmati karya sastra tersebut.
2. Amanat
Amanat
merupakan pesan dari pengarang kepada pembaca.
3. Alur
Alur adalah suatu
lika-liku sebuah cerita yang menjadikan cerita tersebut satu kesatuan yang
runtut.
4.
Penokohan
Penokohan
atau perwatakan adalah sifat atau karakter tokoh yang ada di dalam cerita.
5. Sudut Pandang
Sudut
pandang adalah sebuah perspektif dari mana cerita tersebut diceritakan atau
dikisahkan.
6. Gaya Bahasa
Gaya
bahasa adalah suatu corak dalam pemilihan bahasa yang digunakan oleh penulis di
dalam cerita.
7. Latar/Setting
latar
adalah suatu tempat yang terdapat dalam cerita.
B.
Pengertian
Unsur Ekstrinsik “Sepatu Dahlan”
Unsur ektrinsik adalah unsur yang membangun suatu
karya sastra.
1. Nilai
Agama
Nilai
agama adalah hal-hal yang bisa dijadikan pelajaran yang terkandung di dalam
cerita yang berkaitan denagan ajaran agama.
2. Nilai Sosial
Nilai
sosial adalah nilai yang bisa dipetik dari interaksi-interaksi tokoh-tokoh yang
ada di dalam cerita dengan tokoh lain, lingkungan dab masyarakat sekitar tokoh.
3. Nilai Moral
Nilai
moral adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam cerita yang berkaitan dengan
ahklak atau etika yang berlaku dalammasyarakat. Di dalam cerita, nilai moral
bisa menjadi nilai baik maupun nilai buruk.
4. Nilai Budaya
Nilai
budaya adalah nilai-nilai yang berkenaan dengan nilai-nilai kebiasaan, tradisi,
adat istiadat yang berlaku.
5. Nilai Ekonomi
Nilai
ekonomi adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan pemanfaatan asas-asas
produksi, distribusi dan konsumsi.
6. Nilai Pendidikan
Nilai
pendidikan adalah nilai yang terkandung dalam karya sastra berupa
pelajaran-pelajaran hidup yang dapat memberikan motivasi pemabaca.
7. Nilai Kesehatan
Nilai
kesehatan adalah nilai yang mencangkup psikologis tokoh. Seperti kejiwaan dan
kepribadian.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Hasil
Analisis Unsur Intrinsik
1. Tema
Tema
dalam film ini yaitu impian atau cita-cita. Secara umum film ini pengarang
ingin mengungkapkan masalah sosial khususnya kemampuan seseorang untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhan hidupnya dengan menempuh berbagai cara.
2. Amanat
a.
selalu berserah kepada Tuhan YME. Dalam
menjalankan hidup hendaknya kita menjadi manusia yang sabar serta
b.
Jadilah manusia yang tidak mudah putus
asa, selalu tegar menghadapi masalah, serta selalu bersyukur atas Anugerah yang
Tuhan berikan.
c.
Berpikirlah sebelum bertindak agar ada
penyelesaian.
d.
Pupuklah rasa peduli dan tolong
menolong.
e.
Kerja keras merupakan tonggak dari
prestasi. Dengan usaha dan kerja keras maka apa yang kita cita-citakan dapat
menjadi suatu kenyataan.
3. Alur
Film ini menggunakan
alur maju, cerita dikisahkan dari pengenalan, konflik dan penyelesaian masalah
secara runtut san jelas.
4.
Penokohan
Terdapat beberapa tokoh
dalam film tersebut antara lain:
1)
Dahlan
adalah anak yang memiliki watak pekerja keras, pantang menyerah, patuh dan
berjiwa kepemimpinan.
a. Pekerja
keras
“Selama ini tidak ada
waktu luang agar aku bisa belajar dengan tenang, setelah sholat subuh harus
menyambit rumput terus kesekolah”.
b.
Pantang menyerah
“Bapak
punya keinginan lain sebagai anak aku harus patuh”
c.
Berjiwa pemimpin
“Pada
saat seperti ini aku harus bisa menmbangkitkan semangat seluruh pemain”.
2)
Bapak
watak beliau adalah pekerja keras, tegas, disiplin, pendiam dan penyayang.
a.
Pekerja keras
“Bapak
sangat ulet dan tangkas”
b.
Tegas
“Jika
sudah berkata begitu tak ada satupun yang berani menyangkal keputusannya”.
3)
Ibu
adalah
ibu dari Dahlan, watak Ibu adalah patuh dan penyayang.
a.
Patuh
“Ibu
tak pernah membantah, apalagi melawan, apa saja yang dilakukan da diinginkan
bapak”.
b.
Penyayang
“Ibu
selalu memberikan kasih sayangnya dengan tulus dan ikhlas”.
4)
Mbak
Atun
memiliki watak berbakti kepada orang tua, lemah lembut dan penyayang.
5)
Mbak
sofwati memiliki watak keras, tegas dan pendiam.
6)
Ustad
Ilham memiliki watak lemah lembut, ramah, tegas dan
berwibawa.
7)
Kadir
memiliki
watak polos, misterius, pendiam, mudah tersentuh dan pantang menyerah.
8)
Imran
memiliki
watak keras kepala, bandel dan jahil.
5.
Sudut
Pandang
Film ini menggunakan
sudut pandang akuan, yaitu menceritakan orang pertama sebagai pelaku utama.
6.
Gaya
Bahasa
a.
Metafora
“Kata-kata
yang beliau pilih seolah butir-butir hujan yang menyejukan kemarau berbulan-bulan
di hati kami”.
“Mangga
itu adalah rezeki berlimpah bagi kami: buah pengganjal perut”.
b.
Hiperbola
“Seluruh
isi perutku serasa ikut jebol”.
c.
Asosiasi
“Telingaku
mendenging seperti dikerubungi lalat”.
“Dengan
mulut komat-kamit seperti seseorang yang sedang merapal do’a dengan khusyuk.
d.
Simile
“Bising
bak lebah yang diusik dari sarangnya”.
7. Latar/setting
a.
Latar Tempat
Ø Rumah
Sakit
“Waktu
kecil aku tidak pernah membayangkan ruang operasi”.
Ø Desa
Kebon Dalem
“Kebon
dalem adalah kampung kelahiranku”.
Ø Pesantren
Takeran
“Aku
dan Bapak memasuki wilayah itu”.
Ø Aula
Pesantren
“Aula
pesantren ini sangat luas”.
Ø Sumur
Tua
“Tibalah
kami di sumur Cigrok”.
Ø Ladang
Tebu
“Jangan
maling tebu”
Ø Rumah
Imran
“Fadli
tercengang saat tiba dirumah imran”
Ø Lapangan
Voli
“Lapangan
voli dipenuhi penonton”.
b.
Latar Waktu
Ø Subuh
“Matahari
belum terbit saat aku pulang menyambit rumput’.
Ø Pagi
“Lalu
pagi itu, aku mulai petualangan bersama Bapak”.
Ø Siang
“Matahari
tepat ada diubun-ubun, panas membara”.
Ø Sore
“Senja
yang indah, Domba-dombaku sedang makan rumput”.
Ø Magrib
“Sudah
menjelang magrib, tetapi bapak belum
juga pulang”.
Ø Malam
”Malam
sudah tiba”.
c.
Latar Suasana
Ø Menegangkan
“Aku
tak pernah menayangka akan berada di dalam ruangan opersasi ini”.
Ø Ribut
“Santri-santri
berisik, duduk berhamburan”.
Ø Sedih
“Aku
bingung, menoleh kekanan kekiri menyaksikan oran-orang bercucuran air mata, dan
tidak mengerti apa sebenarnya yang terjadi”.
Ø Gembira
“kemenangan
tak terduga, tragedi sepatu baru yang menyebabkan kemenangan”.
B.
Hasil
Analisi Unsur Ekstrinsik
1. Sosial
Nilai
sosial yang terdapat pada film Sepatu Dahlan yaitu Kita harus ramah kepada
semua orang dan bersikap sopan santun kepada yang lebih tua dari kita. Hal ini
terlihat ketika Dahlan menyapa orang- orang yang ditemuinya sepanjang
perjalanan dan ketika berangkat Sekolah tidak lupa untuk pamitan kepada kedua
orang tuanya.
“mari pak”
“iya nak”
“Dahlan berangkat sekolah dulu pak,
bu”
“iya le, belajar yang rajin yo le”
2. Agama
Nilai
agama yang terdapat pada film Sepatu Dahlan yaitu kita harus mengikhlaskan
sesuatu yang telah hilang karena semua yang ada di dunia hanya titipan dan
bersifat sementara. Hal ini dapat dilihat ketika Dahlan dan keluarga kehilangan
sosok ibu yang selama ini mencintainya dengan tulus. Bapak berkata “ikhlaskan ibu mu le, ibu mu sudah tenang di
atas sana.” Kemudian yang kedua kita harus Kaya dalam Iman, artinya dalam
kehidupan iman harus ada sehingga tidak memikirkan dunia saja, masih ada
akhirat tempat terakhir kita.
3. Ekonomi
Nilai
Ekonomi yang terdapat pada film Sepatu Dahlan yaitu terlihatnya penduduk pada
desa tersebut masih sangat tertinggal dan masyarakatnya bekerja sebagai petani.
Nilai yang bisa dipetik dari film ini yaitu kita harus bersyukur atas nikmat
yang telah Allah berikan dan tidak boleh sombong serta menganggap rendah
seseorang hanya dari kekayaan dan kekuasaan didunia saja. Hal ini bisa terlihat
pada penggalan cerita saat ayah Martia seorang Juragan Buah tidak menghargai
pekerjanya dan tetangga disekelilingnya. “Kerja
iku seng bener, wes diupah rak bener yo rugi!”
4. Pendidikan
Nilai
Pendidikan yang terdapat pada film Sepatu Dahlan yaitu kita harus memiliki
cita- cita dan impian yang tinggi, kemudian jangan menilai rendahnya tempat
kita mencari ilmu karena ilmu itu bisa berguna bukan karena tempatnya tetapi
karena kita yang bisa menjadikan ilmu itu berguna. Hal ini bisa terlihat saat
Dahlan diolok-olok temannya karena tidak bisa jadi Sekolah Negeri. “Ya biarin to, sekolah itu bukan dilihat dari
tempatnya, walaupun di pondok kita masih bisa belajar”
5. Psikologi
Nilai
Psikologi yang terdapat pada film Sepatu Dahlan yaitu kuatnya jiwa kita ketika
menerima ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Allah, karena jika tidak maka
kemungkinan kejiwaan kita bisa terganggu. Hal ini terlihat dalam film saat
keluarga Dahlan menerima dengan lapang dada bahwa ibu mereka sudah tiada dan
saling memberikan kekuatan.
“sabar din, kita harus ikhlas”
6. Kesehatan
Nilai
Kesehatan yang terdapat pada film Sepatu Dahlan yaitu pentingnya kesehatan dan
kita harus menjaga kesehatan. Hal ini terlihat ketika kaki Dahlan sakit karena
tidak pernah memakai sepatu dan ibu Dahlan yang sakit serta adik Dahlan yang
sakit perut karena menahan lapar, seperti dalam penggalan percakapan berikut
“kaki mu kenapa to le, sini ibu
rendam pakai air hangat pasti kamu lelah le”
“tidak apa-apa bu”
Ketika
Dahlan kerumah pak Mantri,
“pak tolong ibu saya pak, ibu saya
sedang sakit dirumah”
“iya, sebentar, ayo kita kesana”
Ketika
Adik Dahlan sakit,
“mas, laper mas”
“sabar yo din, mas sudah mencari tetapi
sepertinya Bapak tidak meninggalkan apapun untuk kita”
7. Moral
Nilai
Moral yang terdapat pada film Sepatu Dahlan yaitu Kita harus menjaga martabat
keluarga dan menjaga harga diri. Hal ini dapat dilihat dari Nasihat Bapak dan
Ibu kepada Dahlan “le, kita harus menjaga
martabat, walaupun hidup kita susah.”
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
hasil analisi film sepatu Dahlan ini terdapat unsur instrinsik dan ekstrinsik
yang lengkap. Pada unsur intrinsik terdapat tema tentang suatu impian atau
cita- cita, dimana didalamnya terdapat nilai- nilai pendidikan, kemudian alur
yang digunakan yaitu alur maju dengan sudut pandang orang pertama aku. Ada
banyak sekali tokoh dalam film ini dan Dahlan sebagai tokoh utama, bahasa yang
digunakan sangat bagus karena banyak sekali ditemui gaya bahasa dalam film ini.
Terdapat amanat yang bisa kita ambil dari film ini serta nilai- nilai khusunya
dalam nilai pendidikan.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kelompok
kami pada khususnya. Dan dengan adanya pembahasan ini kami berharap agar
pembelajaran karya sastra khususnya dalam bentuk drama menjadi lebih baik lagi
dan bisa menginspirasi. Kami berharap kritik dan saran yang membangun untuk
pembelajaran dan pembuatan tugas selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Satrijawa.com/unsur-intrinsik-cerpen/google.
Argasyawaldi4creg.blogspot.com
SINOPSIS SEPATU DAHLAN
“Hidup,
bagi orang miskin, harus dijalani apa adanya,” begitulah prinsip Dahlan. Ia
tidak pernah berhenti bermimpi untuk memiliki sepatu dan sepeda. Kemiskinan
yang dirasakannya, tidak menyurutkan semangat Dahlan untuk tetap bersekolah
meski harus bertelanjang kaki, berjalan puluhan kilometer untuk sampai di
pesantren Takeran. Dan tak jarang kakinya melepuh bahkan lecet.
Dahlan
merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Dua kakak perempuannya bersekolah
di perguruan tinggi dan adiknya, Zain masih sekolah di SR. Ayah Dahlan bekerja
serabutan sedangkan Ibunya adalah pembatik di desanya. Mereka tinggal di Kebon
Dalem, sebuah kampung yang menyimpan banyak kenangan.
Saat
lulus dari Sekolah Rakyat, dengan 3 nilai merah yang menghiasi rapotntya,
Dahlan merasa gagal, tidak bisa membuat orang tuanya bangga. Bahkan ayahnya
terlihat sangat kecewa. Pupus sudah cita-cita Dahlan untuk melanjutkan sekolah
ke SMP Magetan. “..Tapi di mana pun sekolahnya, yang penting adalah niat
belajarnya..” nasehat ibu Dahlan yang membesarkan hatinya.
Semenjak
kelas II, Dahlan mulai aktif dalam organisasi dan kegiatan sekolah. Dahlan
terpilih sebagai kapten tim bola voli MTs Takeran. Hingga pada suatu hari
Dahlan dan tim bola volinya dapat mengikuti perlombaan bola voli ditingkat
Kabupaten Magetan. Saat itulah keinginan akan sepatu makin besar. Tapi ibu yang
sangat ia cintai, tiba-tiba jatuh sakit karena bekerja terlalu keras. Ditengah
kesulitan itu, Dahlan harus berjuang untuk menjaga adiknya dan mengejar
mimpinya.
Beginilah
hidup Dahlan, penuh keterbatasan. Namun keterbatasannya ini tidak membuatnya
jatuh dan terpuruk, justru menjadi sebuah penyemangat hidup untuk lebih baik
dan dapat membanggakan sekelilingnya. Keterbatasan sebenarnya akan menjadi sesuatu
yang indah, tergantung bagaimana kita menyikapinya.
DAFTAR TUGAS KELOMPOK
No.
|
NAMA
|
NPM
|
TUGAS
|
1
|
AJI
SANTOSO
|
15040016
|
1.
Mengetik Naskah Film Bagian
Tengah
2.
Membuat Sinopsis
3.
Lampiran
|
2
|
UJI
HARDINA
|
15040015
|
1.
Mengetik Naskah Film Bagian Akhir
2.
Menganalisis Unsur Intrinsik
3.
Mencari Materi
|
3
|
RIA
DESTIANA
|
15040030
|
1.
Mengetik Naskah Film bagian Awal
2.
Menganalisis Unsur Ekstrinsik
(nilai- nilai)
3.
Kesimpulan
|
Komentar
Posting Komentar